Jumat, 22 Januari 2010

HONDA

Tim Honda: Loyalitas Tinggi Atau Takut?

OTOMOTIFNET - Salut buat tim-tim balap yang terus ikutan One Make Race (OMR) Honda di tahun 2009 ini. Salut karena meskipun support dari pabrikan Honda sangat minim dan hampir tidak terasa, mereka tetap memutuskan ikut balap hingga 4 seri di 2009 sampai tuntas. Bahkan pada seri ke-2 di Lapangan Brigif 15 Cimahi, Jawa Barat (26-4), masih diikuti lebih dari 128 starter. Eh, ngomong-ngomong ini bisa dibilang tim loyal atau karena takut ya?

TIM DEALER DAN VENDOR
Sejak pertama kali digulirkan, tim balap Honda terdiri dari para dealer dan vendor. Diantara pemilik dealer yang kejebur bikin tim antara lain Dunia Motor, Adiputra Utama, Tunas, Rinjani dan masih banyak lagi. Sedangkan tim vendor, ada Yutaka dan Showa. Hanya sedikit sekali peserta balap Honda yang menggunakan atas nama pribadi, seperti Stebo Racing. Berhubung tim-tim Honda terbentuk dari para pemilik dealer dan vendor, meskipun minim support dari Honda, mereka tetap saja mengikuti OMR.

Dibandingkan tahun lalu, support Honda pada tim-tim balapnya memang jauh berkurang. Tahun lalu ada support dana untuk tim yang turun di Motoprix dan OMR Honda. Tapi tahun ini tidak ada lagi dana untuk tim. Alasannya AHM tidak lagi mensupport tim-tim balap untuk turun di Motoprix. Artinya AHM memilih autis dengan berkonsentrasi promosi di ajang balap sirkus seperti OMR.

Dan lucunya subsidi tim untuk turun di OMR pun ikutan dipangkas. “Tahun lalu subsidi untuk OMR satu motor dapat Rp 2 juta tiap serinya. Tapi tahun ini kabarnya satu motor hanya dapat Rp 5 juta untuk empat seri,” buka Jimmy, team manager JTHRC Dunia Motor FDR INK Federal Oil. Tapi kenapa baru kabarnya? “Sampai sekarang saya belum merasakan subsidi itu, baru sebatas dijanjikan,” lanjut Jimmy. Nah lo!

Selain itu bantuan spare part yang katanya akan dibagikan juga tidak kunjung terwujud. “Saya juga dengar tapi sampai sekarang enggak ada kabarnya lagi,” aku Danang dari Cakra Motorsport ,Yogyakarta yang korekannya dipakai tim-tim mapan seperti Federal Oli Kompo Indopart KBC, Yutaka MD-RT dan HMTC Cakra NHK.

Pertanyaanya kenapa hanya dengan subsidi Rp 5 juta per motor untuk seluruh seri (4 seri) mereka tetap mau turun balap OMR? “Yang pasti karena kita adalah bagian dari jaringan Honda,” jujur Jimmy sambil menjelaskan kalau Dunia Motor adalah salah satu dealer sepeda motor Honda di kawasan Jakarta. Hal yang sama diakui Robert, pemilik tim Adiputra Utama FDR Federal Oil Rextor yang memiliki dealer di Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur.

“Yang pertama karena saya hobi balap, dan kedua karena saya punya dealer Honda. Kalau enggak punya dealer mungkin saya sudah pindah ke merek lain,” bisik Robert pada OTOMOTIFNET.com. Makanya jangan heran bila banyak tim yang jadi setengah hati berjibaku di OMR Honda. Apakah ini bisa diartikan mereka terpaksa atau takut?

“Awalnya disarankan untuk bikin Honda Blade tapi karena dana kita juga terbatas ya sudah pakai Revo lama saja, toh masih bisa berprestasi,” bangga pria bertubuh subur ini karena Bima Aditya masih bisa bertengger di posisi ke dua dengan Honda Revo.

Sebenarnya awal kali Honda memutuskan untuk bermain balap, Honda mengajak para dealer-dealernya untuk ramai-ramai bikin tim dan mengembangkan mesin Honda. Bahkan kini agar OMR tetap ramai, AHM mengajak beberapa vendor mereka untuk turun ikut balap seperti Showa dan Yutaka.

“Tujuannya agar mereka bisa ikut membantu pengembangan teknologi di balap,” buka Julius Aslan, Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) saat membuka OMR Honda seri ke-2 di Cimahi ini.


Loyalitas tinggi sampai jatuh bangun pun dilakoni !

Lagi-lagi, apakah ini bentuk lain dari paksaan kepada vendor untuk turut serta meramaikan balap Honda? Jika tidak nurut takut ordernya diputus? Untungnya PT Astra Honda Motor, selaku produsen motor Honda hingga saat ini masih menjadi market leader penjulan motor di tanah air.

Tapi apakah fair bila akhirnya tim-tim yang merupakan dealer dan vendor Honda "dipaksa" untuk mengeluarkan duit sendiri di ajang OMR yang nilainya ratusan juta? Sampai kapan mereka akan bertahan? Untuk sekelas vendor mungkin tidak terlalu masalah tapi bagi dealer kecil, tentunya sangat memberatkan.

“Kita ini kan sebenarnya seperti sirkus yang disuruh keliling Jawa untuk promosinya Honda,” canda Robert. “Meski kita dealer tapi sudah seharusnya kita dibantu, jangan seperti ini,” harapnya.

Namanya lolayitas tentu ada batasnya. Ketika sudah ratusan juta nomboknya, pasti akan hengkang juga. Untungnya 2009 ini hanya 4 seri dan berada di pulau Jawa. Sehingga meskipun harus ekstra hemat tetap masih bisa eksis.

“Sekali turun balap saja saya harus keluar minimal Rp 20 jutaan untuk akomodasi dan part empat motor dengan dua pembalap. Ini sudah sangat irit loh. Dan hitungan ini belum termasuk beli motor dan membangunnya hingga layak balap serta kontrak pembalap,” hitung Jimmy yang memprediksikan akan keluar budget lebih dari Rp 150 jutaan untuk turun 4 seri. Padahal pemasukan dari subsidi seperti yang dijelaskan di atas hanya Rp 20 juta untuk 4 motor.

Wah, kalau empat seri saja sudah berat gimana kalau lebih banyak lagi ya? “Jujur, kita hanya berharap dari sponsor-sponsor. Kalau hitungannya bisa menutup pengeluaran pasti terus jalan tapi kalau enggak bisa, ya mau gimana lagi,” bingung Jimmy.

Wah loyalitasnya bisa luntur dong!

Hasil Lomba
Bebek 110cc Tune Up Seeded - MP1
1 / Mariassan Kocek / Tangerang / Honda Banten Federal Oil / Blade
2 / Bima Aditya / Sukoharjo / Adiputera Utama FDR Federal Oil Rextor / Revo
3 / Ivan Atmaja / Jakarta / JTHRC Dunia Motor FDR INK Federal Oil / Blade
4 / Asep Eko / Gunung Kidul / HMTC Cakra NHK / Blade
5 / Bima Octavianus / Semarang / Honda Tunas Jaya BRT FDR Federal Oil / Blade

Bebek 125cc Tune Up Seeded – Mp2
1 / Bayu Aditya / Bandung / Federal Oil Kompo Indopart KBC / Supra X 125
2 / M Nurgianto / Jakarta / Honda Banten Federal Oil / Supra X 125
3 / Bima Octavianus / Semarang / Honda Tunas Jaya BRT FDR Federal Oil / Supra X 125
4 / Wawan Hermawan / Banjar Patroman / Honda Putera Rinjani INK IRC / Supra X 125
5 / Dellu Agung / Jakarta / Stebo Racing / Supra X 125

Bebek 110cc Tune Up Pemula – MP3
1 / Tri Cahyono / Gunung Kidul / Honda Lumenindo FDR Federal Oil / Blade
2 / Andri HErmansyah / Jakarta / Showa Racing Team / Blade
3 / Wawan Cakra / Yogyakarta / Ramayana JTHRC / Revo
4 / Deri Firmansyah / Tasikmalaya / Showa Racing Team / Blade
5 / Dadan Alamsyah / Subang / DAM Jabar / Blade

Bebek 125cc Tune Up Pemula – Mp4
1 / Dadan Alamsyah / Subang / DAM Jabar / Supra X 125
2 / Fitra Ramdani / Bandung / Yutaka MD-RT / Karisma
3 / Wawan Cakra / Yogyakarta / HMTC Ramayana NHK Cakra RT / Karisma
4 / Moh Syarip / Bekasi / Yutaka MD-RT / Karisma
5 / Alfian MM / Tangerang / Honda Banten Federal Oil / Supra X 125

Bebek 110cc Standar Pemula – MP5
1 / Angga PA / Bandung / DAM Federal Oil FDR SND KYT Warni / Blade
2 / Yustinus MW / Tangerang / Honda Banten Federal Oil / Blade
3 / Ahmad Fauzi / Jakarta / JTHRC Agung / Blade
4 / Adly Mochammad / Subang / Federal Oil FDR KYT Subang / Supra
5 / Prasetianto / Bandung / DAM Jabar SBM INK SND IRC / Blade

Bebek 125cc Standar Pemula – MP6
1 / Yustinus MW / Tangerang / Honda Banten Federal Oil / Supra X 125
2 / Dadan Alamsyah / Subang / DAM Jabar / Karisma
3 / Agus Setyawan / Pasuruan / Asia Team / Karisma
4 / Edi Pedhit / Bekasi / Showa Racing Team / Karisma
5 / Ferry Ferdian / Bandung / Rahayu Trans / Kirana

Honda Blade Standar Pemula Lokal
1 / Angga PA / Bandung / DAM Federal Oil FDR SND KYT Warni / Blade
2 / Aldy Mochammad / Subang / Federal Oil FDR KYT Subang / Blade
3 / M Arief / Cimahi / DJM Racing / Blade
4 / Prasetianto / Bandung / DAM Jabar SMB INK SND IRC / Blade
5 / Dadan Alamsyah / Subang / DAM Federal Oil FDR SND KYT Warni / Blade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar